Revolusi Pencarian Kos: Mamikos Menggantikan Metode Konvensional dengan Teknologi Canggih
(Sumber: https://img.antaranews.com) |
Teknologi telah membawa perubahan pada segala
aspek di kehidupan sehari-hari manusia, salah
satunya adalah bagaimana konsumer mencari tempat kos, yang telah
mengalami revolusi yang
cukup signifikan dalam 6
tahun terakhir.
Dahulu, mencari kos-kosan
adalah pekerjaan yang melelahkan. Mahasiswa atau pekerja mesti berkeliling,
mencatat nomor telepon di papan pengumuman, bertanya pada penjaga kos, atau
bahkan melakukan kunjungan langsung untuk mencari tempat yang sesuai dengan
kebutuhan mereka (door to door). Namun, sejak beberapa
tahun terakhir, aplikasi Mamikos membawa perubahan, dalam 1
aplikasi bisa menawarkan jutaan tempat kos. Mamikos menyediakan daftar kos dengan penjelasan fasilitas secara
terperinci dan dilengkapi dengan foto, detail dari setiap kos serta info kontak tempat
kos yang bisa dihubungi.
Dilansir dari teknologi.bisnis.com dan mamikos.com, Mamikos berdiri pada November 2015 dimulai dari Yogyakarta. Maria Regina Anggit Tut Pinilih dan 2
rekannya, pendiri Mamikos, menghimpun 50 kos di Yogyakarta yang dilakukan
oleh tim riset.
Pada tahun 2017, Mamikos mulai ekspansif dengan meningkatkan jaringan mitra indekosnya menjadi
20.000.
Bahkan,
per 2019,
Mamikos terdata memiliki 120.000 Indekos yang bergabung.
Hingga pertengahan 2020, terdapat 140.000 mitra indekos yang bergabung di Mamikos.
Saat ini, Mamikos memiliki lebih dari 2 juta kamar kos yang tersebar di lebih dari 140 kota di seluruh Indonesia.
Menurut Farah, seorang mahasiswi semester 1, penggunaan aplikasi seperti Mamikos memudahkan proses pencarian tempat kos yang sesuai dengan statusnya sebagai perantau.
Dia menyatakan, "Karena
saya adalah mahasiwa perantau jadi saya masih asing dengan daerah di Surabaya
ini dan saya menjadi kesulitan untuk mencari kos yang dekat dengan kampus, jadi
saya menemukan aplikasi yang menurut saya cocok untuk anak rantau yang sedang
mencari kos karena penggunaan aplikasinya sendiri sangat mudah digunakan, hanya
tinggal mencari area yang diinginkan dan akan muncul daftar kos terdekat."
Dia berpendapat aplikasi Mamikos merupakan cara yang efeketif untuk mencari kos.
“Bagi saya, efektif , bisa membantu kita mencari kos sesuai dengan kriteria dan budget yang kita cari karena di dalam aplikasi Mamikos terdapat beberapa filter yang bisa kita pilih.”
Berkebalikan dengan Farah, menurut Tiara, seorang mahasiswi semester 1, berpendapat bahwa dia lebih memilih mencari kos dengan cara door to door.
“Menurut saya tuh, online tuh kurang bukti gitu, bisa saja itu dimanipulasi atau mungkin dia mengambil dari foto kos lain, jadinya kurang menurut saya.”
Dia berpendapat cara door to door lebih efektif untuk mencari kos.
“Kalau menurut saya, sesuai harapan saya sih kak dan itu juga melegakan hati saya, jadinya
enggak perlu takut untuk ditipu.”
Pandangan dari pemilik kos, Maslikhatin, yang mempunyai kosan di daerah Ketintang,
berpendapat bahwa, “Sampai saat ini, aplikasi Mamikos sih mbak yang membuka
peluang pencarian kos lebih banyak. Saya biasanya nanya yang mau liat-liat kos
dari luar kota atau luar pulau, mereka bisa tahu kos saya darimana, dan
kebanyakan taunya dari Mamikos. Soalnya Mamikos kan juga terhubung langsung ya mbak sama
nomor kontak saya.”
Pergeseran dari
pencarian konvensional ke aplikasi telah memberikan kemudahan yang signifikan
dalam mencari kos. Namun, preferensi dalam metode pencarian tetap subjektif.
Terdapat individu yang lebih percaya pada pengalaman langsung, sementara yang lain
mengandalkan kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi. Dalam
konteks ini, evolusi teknologi membuka beragam pilihan yang mengakomodasi
berbagai preferensi dalam mencari tempat tinggal.
Nama: Nathania Abigael Kurniadi
NIM: 23041184191
Komentar
Posting Komentar