Bawa Iringan Menuju Rektorat - Mahasiswa UNESA Gelar Demo
Surabaya – Mahasiswa
UNESA Ketintang menggelar aksi demo ke gedung rektorat Universitas Negeri
Surabaya, Selasa (12/9/2023). Mahasiswa beriringan menuju gedung rektorat UNESA
yang berada di Jl. Lidah Wetan, Surabaya.
“Sebelum berangkat
menuju gedung rektorat, mahasiswa berkumpul di lapangan sepak bola UNESA
Ketintang dulu untuk diberi pengarahan,” ujar Vina, salah satu mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UNESA.
Demo tersebut berlangsung mulai pukul 10.20 WIB. Demo ini diikuti oleh seluruh fakultas Universitas Negeri Surabaya yang berada di Ketintang, yaitu meliputi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, dan Fakultas Vokasi.
Demo tersebut sebagai bentuk penuntutan atas
ketidakadilan yang dirasakan mahasiswa UNESA. Tuntutan-tuntutan yang diajukan adalah:
- Penetapan ulang UKT dan SPI mahasiswa tidak mampu
- Gratiskan fasilitas umum pendidikan untuk kegiatan mahasiswa di hari libur
- Segera tambah jumlah dosen sesuai rasio mahasiswa
- Berikan insentif yang layak bagi tenaga pendidikan
- Tolak jasa Boganesa untuk kegiatan kemahasiswaan
Aspek no. 1 dalam tuntutan mahasiswa UNESA ini memang banyak menghasilkan kontra dari para mahasiswa. Pihak Universitas menetapkan nominal UKT yang cukup tinggi untuk para mahasiswa tidak mampu. Mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti program KIP-K tentu memiliki latar belakang ekonomi yang tidak terlalu tinggi, karena itu mereka mengajukan bantuan kepada pihak Universitas. Apabila tidak disetujui, seharusnya pihak Universitas menetapkan nominal UKT dengan tetap memikirkan latar belakang dan keadaan para mahasiswa tersebut.
"Aku ngga lulus seleksi KIP-K berharap dapet UKT yang golongan 1 atau 2, tapi kok malah dapet golongan 3, belum lagi tahun depan adikku masuk SMA jadi pasti pengeluaran keluarga bakal banyak," ungkap Safina, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni UNESA.
Demo ini berlangsung dengan aman dan damai. Tidak ada kerusuhan yang terjadi. Iringan mahasiswa dengan tertib menuju gedung rektorat. Penyampaian aspirasi pun berjalan dengan damai dan tidak menggunakan kerusuhan apapun.
Sebenarnya aspirasi ini telah disampaikan melalui BEM dari masing-masing fakultas, namun dikarenakan tidak kunjung ada jawaban dari pihak rekotrat, maka mahasiswa pun berbondong-bondong mengajukan aspirasinya.
Sampai saat ini pun masih belum ada jawaban dan tindakan jelas dari pihak universitas. Pihak rektorat membubarkan massa dan menyuruh untuk tetap bersabar dalam menunggu hasil yang sedang di proses.
Oleh: Shabrifa Isti Akmaliya (23041184429) Kelas 2023U
Komentar
Posting Komentar