Kedai Semoga Sukses Tutup Permanen, Kini Hanya Tersisa Kenangan
Sudah dua tahun lamanya kedai Semoga Sukses berdiri dan
menjadi saksi bisu kegembiraan hingga keluh kesah anak muda Surabaya. Pasalnya,
kedai yang terletak di jalan Ketintang Selatan no. 63 ini merupakan tempat berkumpulnya
anak muda dari berbagai kalangan. Harga makanan dan minuman yang murah menjadi
alasan jika tidak sedikit anak muda yang bersekolah atau berkuliah di daerah
ketintang mengetahui bahkan mengunjungi kedai ini.
Banyaknya pengunjung yang datang ke kedai tersebut membuat
warga yang tinggal di daerah setempat merasa terganggu dan mengancam untuk
menutup kedai tersebut. Tidak hanya sekali, berkali-kali warga melaporkan
keluhan itu kepada pihak berwajib. Sehingga, diadakan pertemuan antara pemilik
kedai tersebut dan perwakilan dari warga setempat
Pemilik kedai Semoga Sukses, Tri Anggana Poli mengaku, tidak
mengetahui apa yang dipermasalahkan oleh warga setempat.
“Jujur sebenarnya saya kurang tahu jelasnya yang
dipermasalahkan oleh warga apa,” ujar Poli.
Dengan pernyataan itu, pemilik kedai tersebut mendapatkan
banyak kecaman oleh kepala RW setempat. Namun, ia bisa membantah tuduhan itu
satu persatu.
Warga juga membicarakan soal fasilitas umum (Fasum) yang di
gunakan sebagai lahan parkir kendaraan pengunjung.
“Saya sudah menawarkan bagaimana kalau (Fasum) itu saya sewa,”
ungkap pemilik kedai.
“Saya juga sudah memiliki (izin) NIB melalui OSS dan CV,”
tambahnya.
Kepala RW tersebut tetap tidak setuju, dan mengatakan bahwa
yang menjadi permasalahan adalah pengunjungnya terlalu banyak.
Sedangkan, untuk lahan parkir menggunakan fasilitas umum
milik RW.
“Banyak warga yang protes ke saya, apakah pak RW mengizinkan
pemakaian fasum itu,” sebutnya.
Walau begitu, kepala RW tersebut mengaku jika pemilik kedai sudah membicarakan
serta diminta untuk membuat surat permohonan, tapi belum terealisasi.
Sehingga, perdebatan itu berakhir dengan kemenangan oleh kedua
belah pihak.
Namun, seiring berjalannya waktu tetap saja ada warga yang
masih melapor akan kebisingan dan keramaian kedai tersebut. Oleh karena itu, Berbagai
upaya dikakukan oleh pemilik kedai tersebut agar dapat mempertahankan bisnisnya.
Namun, hasilnya nihil. Kritikan terus dilontarkan masyarakat yang menolak akan keberadaan
kedai Semoga Sukses.
Sayangnya, kedai yang mengusung tema retro cina kuno dan mie
rantau sebagai menu andalannya ini telah ditutup secara permanen pada hari
Sabtu, 16 September 2023. Penutupan permanen itu terpaksa dikakukan, guna memenuhi
seluruh kritik dan keinginan warga setempat.
Penulis: Nailah Ayudia Faizzah (23041184185)
Kelas: 2023U
Komentar
Posting Komentar