Masa kampanye dimulai, pemasangan baliho semakin ramai
Masa kampanye dimulai, pemasangan baliho semakin ramai
Senin 30 Oktober (H News) Musim kampanye dimulai per 28 November 2023 lalu, baliho setinggi 2x1 meter dipasang ditengah kepadatan aktifitas masyarakat pasar Tropodo Waru Sidoarjo.Partai politik tidak pernah kehabisan akal dalam mempromosikan
anggotanya, dengan memanfaatkan semua media massa yang tersedia, seperti media
sosial bahkan media konvensional.
Baliho adalah salah satu contoh nyata tradisi partai dimusim
pemilu (pemilihan umum) dalam menginformasikan bahkan mempersuasi masyarakat.
Reza (20) penjaga parkir di pasar Tropodo Waru, menjabarkan
bahwa media konvensional berupa baliho tidak tepat dalam mempersuasi masyarakat.
Menurutnya baliho kurang bisa menarik hati masyarakat
terutama anak muda dikarnakan kurangnya pemahaman terkait calon maupun
pemilihan umum, dan baliho tersebut hanya menginformasikan kandidat dan dari
partai mana mereka berasal.
Pada umumnya, hal yang ditampilkan baliho cenderung
memberikan informasi yang terbatas seperti foto calon kandidat dan visi misi
yang ditawarkan tanpa memberikan bukti yang persuasif.
Tidak hanya itu, penempatan baliho juga terkadang diletakkan
bersamaan dengan baliho lainnya yang menjadikan masyarakat kesusahan dalam
mencerna informasi yang ingin disampaikan.
Hal ini juga didasari sifat materialistis masyarakat, yang cenderung
lebih memilih kandidat berdasarkan citra atau image yang lebih menonjolkan bentuk
material seperti bantuan, hadiah, dan barang.
Anak muda yang menjadi penyumbang suara terbesar pada pemilu
juga cenderung lebih tertarik dengan media online yang merupakan konsumsi
sehari-hari mereka dan dapat dikatakan lebih praktis.
Dibalik dilema efektifitas baliho, hal ini juga datang bersamaan
dengan isu yang memunculkan perdebatan terkait dampaknya terhadap lingkungan.
Mengingat jumlah baliho yang terpasang terdapat pada setiap
sisi jalan menjadikannya distraksi ataupun polusi visual bagi masyarakat.
Dampak limbah yang ditimbulkan juga belum diketahui pasti,
mengikut dari yang disampaikan Pak To (60) seorang satpam di perumahan Merpati
Kehutanan, ia tidak mengetahui dari mana dan kemana baliho tersebut akan dikelola.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat tidak
mengetahui mengenai regulasi pemasangan baliho dilingkungannya.
Mengingat jumlah baliho tidak sedikit, limbah baliho tidak
dapat dihindari pasca masa kampanye.
Komentar
Posting Komentar