Inovasi Angkringan: Menyantap Makanan Sambil Menikmati Buku-Buku
![]() |
| (Sumber: Dokumen pribadi) |
Surabaya - Di tengah hiruk-pikuk perkotaan, sebuah
angkringan di Surabaya telah melahirkan inovasi menarik yang memadukan dua hal
yang sangat disukai oleh banyak orang, yaitu makanan lezat dan buku-buku
menarik. Angkringan yang bernama "Angkringan Wongsojoyo" ini memperkenalkan konsep unik yang
memungkinkan pengunjung untuk menikmati santapan lezat sambil menemukan dunia
literatur.
Angkringan Wongsojoyo terletak
di Jalan Ketintang Madya No. 92 A, Surabaya. Pengunjung dapat
menikmati hidangan khas angkringan seperti nasi kucing, sate usus, tahu bakso, dan berbagai jajanan tradisional lainnya. Namun, yang membuat
Angkringan Wongsojoyo berbeda adalah buku-buku yang tersusun rapi di sudut
gerobak tersebut.
Moch Zein Syihabul, pemilik angkringan tersebut, mengatakan
bahwa kurangnya budaya literasi di Indonesia menginspirasinya untuk menyediakan
buku di angkringan.
"Jadi awalnya kan angkringan ini sebagai tempat untuk
teman-teman meminum kopi atau berbincang-bincang lalu karena dirasa budaya
literasi di Indonesia ini kurang, nah dari situ pengelola muncul dengan ide
menyediakan buku di angkringan agar teman-teman bisa nongkrong santai sambil
menumbuhkan minat
literasi mereka," ujar Zein.
Buku yang
tersedia bermacam-macam, mulai buku fiksi, non-fiksi hingga kamus. Buku yang paling
sering dibaca dan digemari di angkringan ini adalah buku-buku tentang teori soisologi.
Hal itu dikarenakan pemilik angkringan ini merupakan mahasiswa program
studi sosiologi UNESA sehingga angkringan ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa sosiologi UNESA. Buku-buku yang disediakan merupakan buku bekas yang
disumbangkan ke angkringan dan tidak untuk diperjualbelikan.
Inovasi ini
mendapatkan respon positif dari pengunjung, banyak dari mereka yang minat
budaya membacanya meningkat.
“Alhamdulillah, dengan adanya buku di Angkringan
Wongsojoyo ini, bisa meningkatkan literasi. Para pengunjung yang awalnya cuma lihat-lihat
saja, akhirnya mereka penasaran buat membaca buku itu. Dan teman-teman yang
awalnya ga suka membaca buku jadi suka membaca buku,” kata Zein.
Angkringan ini sudah berdiri selama lima tahun
sejak tahun 2018. Pada tahun 2020, angkringan ini sempat tutup karena lockdown
pandemi Covid-19. Omset per bulannya bisa mencapai Rp3.000.000. Angkringan ini beroperasi setiap hari padal pukul 18.00
hingga 00.00 WIB. Harga makanan di angkringan ini berkisar antara Rp3.000
hingga Rp8.000. Harga tersebut
tergolong aman untuk kantong pelajar. Makanan yang paling direkomendasikan oleh
pemilik, yaitu tahu bakso, ceker ayam, kulit, dan sate puyuh. Minuman yang dikeromendasikan,
yaitu kopi, susu, susu jahe, es teh, dan, teh hangat.
Nama: Nathania Abigael Kurniadi
NIM: 23041184191

Komentar
Posting Komentar