Kontroversi Pemasangan Baliho 'Cak Imin' Terlalu Dini, Picu Debat Terkait Etika Kampanye
(Surabaya, 30 Oktober 2023) Topik Pilpres (Pemilihan Presiden) kian memanas di kalangan masyarakat Indonesia. Terutama di kota-kota besar, salah satunya Surabaya yang dijadikan ladang kampanye politik besar besaran, karena kapasitas warganya yang dinilai cukup besar. Baliho Calon Wakil Presiden nomor urut pertama yakni, Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa 'Cak Imin' kian menjadi sorotan di daerah jembatan Joyoboyo, Surabaya.
Hal yang menjadi sorotan warga akhir-akhir ini karena baliho Cawapres (Calon Wakil Presiden) Cak Imin, yang dipasang di daerah tersebut dengan ukuran yang mengesankan. Baliho setinggi kira-kira 5 meter dan lebar 3 meter dipasang di daerah ramai pinggir jalan raya tersebut, dan telah menjadi topik pembicaraan di kalangan warga. Sebagian besar warga menyambut positif baliho ini, menyatakan dukungannya terhadap Cawapres Cak Imin, dan menyatakan bahwa baliho tersebut adalah bentuk ekspresi demokrasi yang sah-sah saja.
Namun, tidak semua warga memiliki pandangan yang sama. Sebagian kecil warga mengkritik pemasangan baliho ini, menganggapnya sebagai bentuk kampanye yang terlalu dini dan dianggap tidak mengikuti dengan baik 'Etika Kampanye' di daerah tersebut. Aufar (37) salah satu warga lokal yang tinggal dan bekerja sebagai pengusaha warkop (warung kopi) di daerah tersebut memberi tanggapan "Pemilihan presiden era ini sangat ketat dan panas! Tidak heran partai-partai sudah mulai berlomba-lomba mempromosikan kandidatnya, termasuk partai Cak Imin. Padahal agenda kampanye masih jauh".
Aufar menjelaskan bagaimana ajang pemasangan baliho ini terlalu cepat. Sehingga membuat warga berasumsi bahwa jika praktik etika kampanye íni tidak diterapkan, maka baliho hanya sekedar menjadi sarana polularitas, mengesampingkan kualitas kerja kandidatnya.
Menurut Aufar, perdebatan tentang baliho ini telah memicu minat politik di komunitas setempat, mendorong warga untuk lebih terlibat dalam proses pemilihan mendatang. "Sebagai warga kami juga tidak punya hak melarang, karena baliho itu sudah tiba-tiba sudah terpasang hanya dalam semalam", tambah Aufar menjelaskan tanggapannya mengenai baliho Cak Imin.
Komentar
Posting Komentar