Masa Kampanye Belum Dimulai, Baliho Caleg dan Capres Sudah Menuhi Jalanan di Surabaya
Tahun 2024 adalah tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2024, masyarakat Indonesia akan memilih presiden dan wakil rakyat untuk Indonesia. Masa kampanye bagi calon presiden dan wakil rakyat akan dimulai pada tanggal 28 November 2024 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024. Sedangkan pemilu sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Meskipun masa pemilu belum dimulai, saat ini sudah banyak baliho yang terpasang di jalanan di Indonesia. Baliho tersebut hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil, sedang hingga besar. Tahun 2024 adalah tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2024, masyarakat Indonesia akan memilih presiden dan wakil rakyat untuk Indonesia. Masa kampanye bagi calon presiden dan wakil rakyat akan dimulai pada tanggal 28 November 2024 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024. Sedangkan pemilu sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Meskipun masa pemilu belum dimulai, saat ini sudah banyak baliho yang terpasang di jalanan di Indonesia. Baliho tersebut hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil, sedang hingga besar. Di Surabaya, banyak baliho terpasang di sepanjang jalan Wonokromo, di daerah Gunungsari, di gang-gang kecil bahkan di pintu gerbang perumahan.
"Pemasangan baliho bagi calon-calon anggota legislatif dan presiden menurut saya berfungsi sebagai media pengenalan. Masyarakat jadi mengetahui siapa saya yang menjadi calon-calon wakil rakyat bahkan presiden," cerita Vania, seorang mahasiswa berusia 19 tahun. Vania juga menuturkan lokasi strategis pemasangan baliho merupakan taktik atau upaya bagi calon anggota legislatif dan presiden agar bisa mendapat hasil suara yang banyak pada pemilu nanti.
Salah satu baliho calon legislatif yang dipasang di daerah Sememi, Surabaya.
Nama : Safira Mushollia
NIM : 23041184001
Ditemui secara terpisah, Ian, pengemudi ojek online berusia 31 tahun menjelaskan bahwa pemasangan baliho kurang efektif dan sia-sia. Saat ini masyarakat cenderung lebih tertarik mengenai visi misi dan program kerja dari calon-calon anggota legislatif dan presiden tersebut. Sedangkan pada baliho-baliho yang terpasang di sepanjang jalan tersebut, umumnya hanya menyantumkan nama, foto dan nomor urut saja. "Saya lebih suka kampanye pemaparan visi misi atau program kerja yang disampaikan melalui media sosial. Apalagi saat ini media sosial mempunyai pengguna yang banyak. Media sosial menurut saya dapat dijadikan media untuk menarik suara pada pemilu nanti," tuturnya.
Komentar
Posting Komentar