Apakah urutan kelahiran benar benar mempengaruhi tingkat kecerdasan pada anak?

 

SURABAYA - 27 November 2023 

Anak pertama yang lahir di sebuah keluarga cenderung mendapat perhatian dan dukungan dari kedua orang tua nya, baik secara emosional ataupun material, hal ini yang menjadi salah satu faktor utama mengapa anak pertama biasanya memiliki tingkat Intelligence Quotient (IQ) yang lebih tinggi dibanding dengan anak kedua, ketiga atau seterus nya menurut hasil penelitian dari Universitas Edinburgh di Inggris, yang dicantumkan dalam The Journal of Human Resources.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Edinburgh mungkin hanya menjadi gambaran besar saja, karena hal itu berbeda dengan apa yang Kath (19) rasakan sebagai anak pertama.

"Kurang setuju ya kalo aku, bakat tiap anak beda beda jadi gabisa dipukul rata gitu" tutur Kath.

Menurut nya, walaupun memang pada anak pertama orang tua akan lebih memperhatikan dan mendukung hal mulai dari sekecil apapun itu, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan. Karena ketika anak selanjut nya lahir pun akan diberikan perhatian dan dukungan yang sama, bahkan bisa mendapatkan perhatian lebih tergantung kondisi ekonomi juga pengetahuan tentang mengasuh orang tua nya yang akan sangat membantu untuk mengembangkan bakat sang anak.

Kath, sebagai anak pertama lebih setuju kalau dibilang anak pertama lebih tegas dan telaten, alasan nya karena ketika anak pertama lahir maka ada tekanan juga tanggung jawab yang harus ditanggung nya. Seperti harus mengetahui banyak hal agar bisa memberi tahu adik nya dan mencoba mencari tahu hal baru sendiri.

Hal yang serupa pun dialami oleh Fawnia, mahasiswi Universitas Indonesia yang merupakan anak pertama dalam keluarga nya.

"Aku malah ngerasa adik ku lebih pinter dari aku tanpa harus ngelakuin usaha sebesar aku" Ujar Fawnia.

Fawnia melanjutkan bahwa hasil tes  IQ adik nya pun lebih tinggi dari nya, yang kemudian menjadi alasan nya tidak menyetujui hasil studi dari Universitas Edinburgh. Alasan lainnya juga karena pengetahuan orang tua nya akan cara mengasuh anak sudah jauh lebih banyak dibanding ketika orang tua nya mengasuh nya dulu.

Fawnia merasa dirinya harus melakukan usaha yang cukup besar untuk mencapai apa yang ia inginkan, mencoba hal baru sendiri, sementara adik nya ketika ingin mencapai suatu hal tidak perlu melakukan hal sebesar itu, karena sudah ia beri tahu harus melakukan apa agar bisa dengan mudah mencapai hal yang adik nya impikan.

Pendapat lain diutaran oleh Keyzia (18) yang justru merasa hasil studi tentang "mengapa anak pertama biasanya memiliki tingkat IQ yang lebih tinggi dibanding dengan anak lain nya" benar adanya.

Keyzia (18) sebagai anak pertama memang memiliki IQ lebih tinggi dibanding adik nya yang berjarak empat tahun dengan nya.

"Hasil tes IQ aku lebih tinggi dibanding adik ku, jadi ya aku setuju sih" Ucap nya.

Keyzia juga menganggap kalau dirinya lebih memiliki tingkat kecerdasan lebih dibanding adik nya, terutama dalam bidang akademis. Keyzia melanjutkan bahwa dengan kesamaan fasilitas yang diberikan oleh orang tua nya untuk menunjang pebdidikan, Ia mampu mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik bahkan mendapat juara umum di sekolah nya.

Keyzia merasa sebagai anak pertama pun seperti memiliki tanggung jawab tersendiri untuk membantu orang tua nya memberikan edukasi dan memberikan ilmu yang ia punya untuk mempermudah adik nya dalam mendapatkan ilmu dan informasi yang dibutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revolusi Pencarian Kos: Mamikos Menggantikan Metode Konvensional dengan Teknologi Canggih

Relevansi pengguna e-book di kalangan pelajar

Anak Muda Berjaya di Dunia Freelance: Kisah Sukses Mahasiswa dalam Meniti Karier Mandiri