Bimbel Offline vs Online. Manakah yang lebih baik?

        Perjalanan panjang menuju bangku pergruruan tinggi negeri (PTN) dimulai ketika seorang siswa memilih tempat belajar. Tempat belajar tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lembaga bimbingan belajar. Bagi siswa tingkat akhir sekolah menengah atas atau sejenisnya, bergabung pada sebuah lembaga bimbingan belajar sudah seperti sebuah keharusan. Selain itu, lembaga-lembaga bimbingan belajar ini terus meningkatkan kualitas yang ada pada lembaga mereka sehingga mereka akan mampu bersaing satu sama lain.

Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi dan informatika turut mengambil bagian dalam keputusan siswa tingkat akhit SMA dalam memilih tempat belajar. Jika dahulu bimbel hanya hadir secara offline, maka dengan adanya teknologi ini, turut hadir pula bimbingan belajar yang dikemas secara digital dan dapat diakses hanya dengan menggunakan gawai. Hal ini menyebabkan persaingan tidak hanya terjadi antara bimbingan belajar offline dengan bimbingan belajar offline yang lain. Persaingan menjadi meluas menjadi persaingan antara bimbingan belajar offline dengan bimbingan belajar online.

Sesuatu yan ditawarkan oleh bimbingan belajar online sebenarnya tidak leboh baik dari bimbingan belajar offline.Saat ini bimbingan belajar offline  seperti Ganesha Operation sudah mempunyai system yang dapat memprediksi kelulusan seorang siswa dalam tes masuk perguruan tinggi hanya berdasarkan nilai try out mereka. Hal yang sama juga ditawarkan oleh lembaga bimbingan belajar yang berdiri secara online.

Ditemui pada Senin 21 November 2023, Erza (18) bercerita bahwa dia memiliki beberapa alas an mengapa dirinya lebih memilih bbimbingan belajar online daripada offline. Salah satu alasannya adalah karena bimbingan belajar online menawarkan fleksibilitas waktu. Hal ini tentu tidak bisa ditawarkan oleh bimbingan belajar offline. Kegiatan siswa tingkat akhir sekolah menegah atas cenderung lebih sibuk daripada siswa tingkat di bawahnya. Fleksibilitas waktu dalam belajar tentu sangat dibutuhkan oleh siswa tingkat akhir ini. Bimbingan belajar online dinilai lebih efisien oleh Erza karena dapat menyesuaikan jadwanya yang padat.

Alasan lain Erza lebih memilih bimbingan belajar online daripada offline adalah untuk menghemat biaya transportasi. Erza tidak perlu dating ke lokasi bimbel. Erza hanya membutuhkan jaringan internet yang kuat  agar bisa mengakses aplikasi bimbingan belajar tersebut. Selain itu, Erza juga menilai, soal-soal try out yang ditampilkan di platform bimbingan belajar online lebih update daripada tempat lain.

Bertolak belakang dengan Erza, Firza (20) berpendapat bahwa bimbingan belajar offline lebih baik daripada online. “Belajar tatap muka lebih nyaman daripada belajar melalui HP. Selain itu, interaksi antara guru dan siswa dalam lembaga bimbingan belajar offline juga tidak terbatas. Siswa dapat menanyakan materi atau soal yang dirasa sulit secara langsung ketika sesi pembelajaran berlangsung,” tutur Firza saat ditemui pada hari yang sama. Meskipun harga yang ditawarkan lebih mahal, Firza menilai hal itu sepadan dengan pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi siswa dari sebuah bimbingan belajar offline.

Firza juga bercerita, lembaga bimbingan belajar yang ia pilih saat ini sudah berintegrasi dengan jaringan internet. Jadi meskipun kegiatan belajar dilaksanakan secara offline, siswa tetap bisa merasakan sensasi belajar secara online melalui aplikasi yang disediakan oleh lembaga tempatnya belajar.

Kehadiran teknologi untuk mempermudah belajar juga dirasakan manfaatnya oleh Subkhan (19). Meskipun tidak terdaftar di lembaga bimbingan belajar manapun,Subkhan tetap bisa sukses masuk PTN impiannya. Hal ini karena Subkhan aktif memantau laman PTN impiannya dan memantau passing grade jurusan impiannya. Melalui informasi tersebut, Subkhan mampu bersaing dengan siswa-siswa dari lembaga bimbingan belajar manapun meskipun ia harus belajar secara otodidak.

Kehadiran teknologi terutama dalam membantu proses belajar merupakan suatu kebaruan yang harus dimanfaatkan secara bijak. Proses penentuan tempat belajar tentu harus disesuaikan dengan individu masing-masing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revolusi Pencarian Kos: Mamikos Menggantikan Metode Konvensional dengan Teknologi Canggih

Relevansi pengguna e-book di kalangan pelajar

Anak Muda Berjaya di Dunia Freelance: Kisah Sukses Mahasiswa dalam Meniti Karier Mandiri