Kesibukan Organisasi Kampus: UKM Jadi Pilihan Para Mahasiswa





Surabaya - Kampus memiliki beragam organisasi atau aktifitas di luar kelas yang mereka tawarkan kepada para mahasiswa. Setiap universitas memiliki versi organisasinya sendiri, namun yang paling umum terdiri dari 3 organisasi, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Data dari 10 mahasiswa 4 di antaranya memilih UKM sebagai organisasi yang ingin mereka tekuni. Lantas, mengapa UKM menjadi daya tarik yang begitu kuat di antara mahasiswa? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami merekap jawaban dari empat narasumber yang terlibat secara langsung dalam kegiatan UKM di berbagai universitas.

Data dari LPM Bhaskara tahun 2021

Mewarisi Bakat Keluarga

mahasiswa yang berminat dan aktif mengikuti UKM paduan suara seringkali memiliki bakat yang diturunkan dari keluarganya. Bakat ini diturunkan melalui gen, diwarisi dari orang tua atau kakek nenek yang memiliki ketertarikan terhadap musik. Hal ini menumbuhkan minat yang kuat terhadap musik vokal sejak dini dan menjadi faktor utama yang mendorongnya untuk aktif terlibat dalam paduan suara UKM di kampus. Kebiasaan menyanyi dan ketertarikannya pada musik vokal  menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keluarganya, membentuk jalan hidupnya dan berkontribusi dalam kegiatan paduan suara di  kampus.

Jasmine, seorang mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (UNESA), mengatakan,  “Kalau saya memilih masuk UKM padus karena soalnya dari dulu sudah ikut padus, ikut lomba-lomba, terus nenek saya juga guru seni musik, jadi suka musik karena faktor turunan.”

Berkumpul Dengan Orang-orang yang Mempunyai Minat Serupa

Selain karena bakat, bagi seorang mahasiswa yang memutuskan untuk bergabung dalam UKM taekwondo, motivasi lainnya adalah untuk berinteraksi dengan individu yang memiliki minat yang sejalan. Ketertarikan pada bela diri dan keinginan untuk mempelajari serta mengasah keterampilan dalam taekwondo membuat mereka tertarik untuk bergabung. Lebih dari sekadar belajar teknik-teknik bela diri, keanggotaan dalam UKM taekwondo memberikan kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Ini tidak hanya menciptakan lingkungan sosial yang positif, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka untuk saling mendukung dan memotivasi dalam perjalanan mereka memahami dan menguasai seni bela diri ini. Bagi mahasiswa ini, UKM taekwondo bukan hanya tempat untuk belajar teknik bela diri, tetapi juga menjadi komunitas yang membangun solidaritas di antara sesama pecinta taekwondo.

Naila, seorang mahasiswi semester 1, berpendapat, “ Saya masuk UKM taekwondo itu karena dari dulu saya sudah memiliki minat dan bakat dibidang itu, sehingga saya ingin melanjutkannya dan memiliki lebih banyak kenalan yang memiliki hobi yang sama dengan saya.”

Mengembangkan Kemampuan Diri

Mahasiswa yang memilih untuk bergabung dengan UKM seringkali dilatarbelakangi oleh keinginan yang kuat untuk mengembangkan kemampuan diri. Mereka melihat UKM sebagai wahana yang ideal untuk melatih keterampilan baru, baik yang terkait langsung dengan bidang studi mereka maupun hal-hal yang di luar akademik. Dengan motivasi ini, mereka memanfaatkan kesempatan yang ada dalam UKM untuk mengeksplorasi potensi, belajar dari sesama anggota, serta memperluas cakrawala pengetahuan dan keterampilan. Ini merupakan langkah yang diambil untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi, serta memberikan kontribusi yang berarti dalam lingkungan kegiatan mahasiswa di kampus.

Tiara, seorang mahasiswi UNESA, mengatakan, “ Saya masuk teater karena dengan teater, saya mendapat semua pengetahuan tentang panggung dan properti, lalu saya juga dapat ilmu dalam kebudayaan teater.”

“Saat ini saya mengikuti club sinematografi, dimana dalam perkumpulan ini kami sama sama belajar mengenai dunia editing foto & video, script writting, shooting video dan beberapa hal lain mengenai dunia editing. Ketertarikan saya untuk bergabung dalam klub ini yaitu untuk mempelajari hal baru, menekuni bidang editing dan harapan nya dapat membantu saya dalam menghadapi era digital dan prospek kerja kedepannya”, ucap Hana, seorang mahasiswi semester 3.

Dari pandangan beragam narasumber, jelas terlihat bahwa UKM merupakan sebuah ladang pembelajaran luar biasa bagi mahasiswa. Bukan hanya sebagai tempat untuk menyalurkan hobi, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter, pembelajaran praktis, serta membangun jaringan sosial yang luas.


Nama: Nathania Abigael Kurniadi

NIM: 23041184191


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revolusi Pencarian Kos: Mamikos Menggantikan Metode Konvensional dengan Teknologi Canggih

Relevansi pengguna e-book di kalangan pelajar

Anak Muda Berjaya di Dunia Freelance: Kisah Sukses Mahasiswa dalam Meniti Karier Mandiri