Strategi, Tantangan, dan Kunci Keberhasilan dalam Bisnis Sewa Properti Kos
(Sumber: https://www.ladfanidkonsultindo.com/) |
Malang - Mengelola bisnis kos bisa jadi langkah cerdas untuk investasi jangka panjang. Seorang pemilik kos berpengalaman, Syarifal Amal, telah menjalani bisnis ini selama 12 tahun di kota Malang. Berdasarkan wawancara, dia membagikan strategi, tantangan, dan kunci keberhasilannya dalam mempertahankan bisnisnya di tengah perubahan yang terus berlangsung serta strategi yang telah menjadikan bisnis kosnya sukses selama lebih dari satu dekade.
Pada awalnya, Syarifal Amal terinspirasi oleh potensi keamanan investasi di bisnis kos. "Kos menurut saya adalah bisnis yang rendah resiko karena kemungkinan mengalami kerugian kecil tapi memang ROI (Return of investment) lama, tapi juga kalau dinilai dari nilai investasi assetnya aman bahkan semakin naik karena asset berupa tanah dan bangunan," ungkapnya. Investasi dalam bentuk tanah dan bangunan membuatnya yakin akan keamanan investasinya, meskipun perputaran modalnya membutuhkan waktu.
Namun, tantangan terbesar datang saat pandemi melanda. Dari 21 kamar kos yang biasanya terisi penuh, tiba-tiba semua kosong, "Situasi ini membuat saya merasa terkejut dan khawatir," ujarnya. Namun, keputusan strategisnya membangun kos dekat kampus membuktikan nilainya. Strategi lokasi ini membantu dalam mempertahankan minat penyewa, terutama dari kalangan mahasiswa, "Rumah kost yang walking distance dari kampus karena saya mencari market segment mahasiswa kalau deket dgn kampus walaupun dari sisi asset mungkin mahal tapi kost dekat kampus apalagi bisa jalan kaki pasti dicari konsumen," tuturnya.
Keteraturan
dan perawatan fasilitas menjadi fokus utama Syarifal Amal untuk
meningkatkan keterisian kos. "Kami memilih fasilitas yang mudah diperbaiki
daripada yang mahal," katanya. Ketika konsumen mengeluhkan fasilitas,
seperti pompa air atau keran rusak, Syarifal berinvestasi dalam perangkat
yang lebih tahan lama dan memiliki cadangan. "Kami juga memilih keran
plastik yang lebih awet daripada besi atau kuningan, kemudian
fasilitas mandi shower lebih rentan rusak daripada fasilitas mandi gayung maka
model mandi ember&gayung lebih dipilih," tambahnya.
Mengelola keluhan dari penyewa membutuhkan keseimbangan antara kebebasan dan aturan. "Penghuni kos tentunya punya keinginan yang bebas sebebasnya, tapi bukan berarti harus dituruti semua nanti malah memperbanyak masalah misalnya bagi yg nginep dikenai tarif itu tergantung kondisi, tapi pointnya kos harus ada aturan tidak bisa semua maunya penghuni kos diturutin," jelas Syarifal Amal. Aturan yang jelas dan diterapkan konsisten menjadi kunci untuk menjaga ketertiban dalam kos.
Dalam menyesuaikan harga sewa, Syarifal Amal mengikuti kondisi pasar dan kualitas fasilitas yang disediakan. "Kalau harga memang mau tidak mau mengikuti harga sekitar yg punya kualitas yg sama, kita tidak bisa memberi harga yang berbeda jauh dari sekitar," paparnya. Keseimbangan antara harga yang kompetitif namun tidak terlalu jauh dari standar pasar menjadi strategi harga yang diterapkannya. Lewat bisnis sewa kos tersebut, Syarifal Amal mendapat omzet kotor sekitar Rp16.000.000 per bulan.
Meskipun memiliki strategi yang matang, Syarifal Amal juga menghadapi kesulitan dalam menjaga fasilitas agar tetap layak pakai. "Kendala komplain dari konsumen kos adalah masalah fasilitas kos, tetapi di sini kita menyediakan tukang yang ready jika sewaktu2 ada masalah," ungkapnya. Namun, dengan perawatan yang terencana dan pilihan fasilitas yang tepat, ia berhasil mengatasinya.
Keberhasilan Syarifal Amal dalam bisnis kosnya tidak hanya berdasarkan pengalaman,
tetapi juga kesabaran dan ketekunan dalam menjaga kualitas dan kepuasan
penyewa. Dalam 12 tahun perjalanannya, ia telah membuktikan bahwa bisnis kos,
dengan strategi yang tepat dan fokus pada kebutuhan penyewa, bisa menjadi
investasi yang aman dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Nama: Nathania Abigael Kurniadi
NIM: 23041184191
Komentar
Posting Komentar